الخطبة الأولى
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الله اكبر ( ( 9 x
لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ، اَللهُ
اَكْبَرْ وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. لَااِلَهَ اِلَّااللهُ
وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ
الْاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَلَا نَعْبُدُ اِلَّا إِيَّاهُ
مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِىْ جَعَلَ
هَذَا الْيَوْمَ عِيْدًا وَسَعَادَةً لِلْمُسْلِمِيْنَ، وَخَتَمَ بِهِ شَهْرَ
رَمَضَانَ الْمُبَارَكَ الَّذِيْ كُتِبَ فِيْهِ الصِّيَامُ لِلْمُؤْمِنِيْنَ،
وَأُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُداً لِلْمُتَّقِيْنَ.
اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا
اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَالَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِى
سَبِيْلِهِ حَقَّ جِهَادِهِ اِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
اَمَّابَعْدُ: فَيَااَيُّهَا
الْمُسْلِمُوْنَ اِتَّقُوْا اللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُم مُسْلِمُوْنَ.
Maasyiral
Muslimin rahimakumullah…
Tiada kata yang paling
pantas kita ucapkan pada hari yang berbahagia ini melainkan kata-kata syukur
kepada Allah SWT yang telah mencurahkan kenikmatan beribadah kepada kita, khususnya kenikmatan Ibadah pada bulan
Ramadhan yang baru saja kita lalui, serta ibadah shalat Ied pada pagi ini.
Maka dari itu, sebagai wujud rasa syukur kita di hari
yang suci ini, Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah
SWT. Karena tidaklah ada suatu kebaikan pun di dunia dan akhirat baik yang
lahir maupun yang batin, kecuali Takwalah yang menjadi perintis dan sebab yang
menyampaikan kita kepada kebaikan tersebut, dan tidaklah ada sesuatu kejahatan
pun di dunia dan akhirat baik yang lahir maupun yang batin kecuali takwalah
yang menjadi dinding yang kokoh dan benteng yang teguh untuk menyelamatkan kita
daripada kejahatan tersebut.
Dan tak lupa pula Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
kita Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan para penerusnya hingga hari
akhir nanti.
Maasyiral
Muslimin rahimakumullah…
Pagi ini
kita memiliki perasaan yang sama, yakni gembira. Gembira bukan karena banyak
makanan di rumah kita, bukan karena uang kita lebih dari cukup atau bukan pula
karena pakaian kita baru. Tapi kita gembira karena kita saat ini berada dalam
kesucian jiwa setelah melewati tempaan iman selama
sebulan penuh sehingga kini kita telah menjadi insan-insan yang fitri. Jiwa dan
raga telah dibersihkan oleh guyuran rahmat dan maghfirah Allah di bulan suci
Ramadan.
Sorak-sorai
takbir menyambut iedul fitri menggema dimana-mana dan memang seperti itulah
Allah SWT memerintahkan kita untuk menyambut hari ini, dengan bertakbir untuk
mengagungkan-Nya, dzat yang maha agung.
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ [البقرة/185[
Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya (puasa sebulan Ramadhan) dan hendaklah kamu bertakbir kepada Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu, supaya kamu bersyukur.
(QS Al-Baqarah: 185).
Renungkanlah ayat takbir berikut
وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ
dan hendaklah kamu bertakbir
kepada Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan
kepadamu
Takbir yang dimaksud adalah
mengagungkan Allah SWT,
Pengagungan kepada Allah SWT
tidaklah hanya berupa ungkapan yang diucapkan oleh lisan kita “Allahu Akbar”.
Tetapi juga terwujud dalam setiap ibadah yang kita lakukan, baik dengan lisan, badan ataupun dengan hati.
Ketika lisan kita mengucapkan
“Allahu akbar”, bertasbih, bertahmid, atau berdoa. Ketika itulah lisan kita bertakbir
kepada Allah SWT.
Ketika tubuh kita bergerak untuk
melakukan rukuk, sujud, ataupun menolong saudara, pada dasarnya tubuh kita sedang
bertakbir kepada Allah SWT.
Ketika kita melakukan semua bentuk
ibadah seperti Sholat, puasa,
zakat, haji dan semua ibadah lain, pada
saat itulah kita bertakbir kepada Allah SWT.
Dan semua ini tidaklah muncul kecuali dari hati yang bertakwa.
Dari hati yang bertakwa akan muncul takbir yang hakiki
yaitu merasakan keagungan Allah dimanapun kita berada, perasaan inilah yang
menggerakan seluruh tubuh kita untuk selalu beribadah kepada-Nya, mengagungkan
Allah yang maha besar... “Allahu Akbar .. Allahu Akbar Walillah ilhamd”...
ذَلِكَ وَمَنْ يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا
مِنْ تَقْوَى الْقُلُوبِ [الحج: 32[
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa
mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan
hati. (QS Al Hajj : 32)
Begitulah takbir yang diperintahkan Allah di dalam
kitab suci, yaitu mengagungkan-Nya dengan segala totalitas yang kita miliki.
Lisan, badan dan pikiran.
Ketika seluruh jiwa kita bertakbir kepada Allah SWT, ketika itulah kita telah menjadi
hamba yang benar-benar bersyukur kepada Allah SWT.
وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
Tujuan takbir kita adalah :
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
supaya kamu bersyukur.
Agar kita menjadi hamba yang
benar-benar bersyukur
Dan hamba yang benar-benar bersyukur kepada Allah dengan pengagungan
secara menyeluruh, baik dengan lisan, tubuh maupun hati, sangat sedikit
jumlahnya di muka bumi ini.
وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ [سبأ: 13[
Dan
sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang bersyukur
(QS Saba : 13).
Ma`asyiral
Muslimin rahimakumullah
Hari ini adalah hari raya kita, hari Iedul Fitri. Hari
dimana kita ungkapkan rasa syukur kita kepada Allah SWT.
Hari ini juga adalah hari kemenangan ... kemenangan
setelah kita berusaha melawan hawa nafsu selama sebulan penuh. Maka sudah sepatutnya
kita sambut kemenangan ini dengan bergembira.
Tetapi, perlu kita renungkan, sebenarnya untuk
siapakah ied ini ?, Untuk siapakah sebenarnya hari kemenangan ini ?...
لَيْسَ الْعِيْد لِمَنْ لَبِسَ الْجَدِيْد, إِنَّمَا الْعِيْد لِمَنْ طَاعَتُهُ
لِلهِ تَزِيْد
Ied bukanlah milik mereka yang memakai pakaian baru,
tetapi ied itu hanyalah milik mereka yang ketaatannya kepada Allah bertambah
Kemenangan itu milik mereka yang ketaatannya
bertambah...
لَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ تَجَمَّلَ بِالْمَلْبُوْس أَوِالْمَرْكُوْب, إِنَّمَا
الْعِيْد لِمَنْ غُفِرَتْ لَهُ الْذُنُوْب
Ied bukanlah milik mereka yang indah pakaianya atau
kendaraannya, tetapi ied itu hanyalah milik mereka yang diampuni dosanya
Kemenangan itu milik mereka diampuni dosa-dosanya...
لَيْسَ الْعِيْدُ لِمَنْ أَكَلَ الطَّيِّبَات وَتَمَتَّعَ بِالشَّهَوَات وَاللَّذَّات,
لَكِنَّ الْعِيْد لِمَنْ قُبِلَتْ تَوْبَتُهُ وَبُدِلَتْ سَيِّئَاتُهُ حَسَنَات
Ied itu bukan bagi mereka yang memakan-makanan yang
ledzat dan bersenang-senagn dalam syahwat
dan keledzatan tetapi ied itu hanya bagi orang yang diterima taubatnya dan
digantikan kejelekannya dengan kebaikan
Kemenangan itu milik mereka yang diterima taubatnya...
Al Imam Ali bin Abi Thalib, di hari Ied beliau memakan
roti biasa tanpa lauk pauk, padahal ketika itu beliau adalah seorang khalifah. Ketika
ditanyakan mengenai hal itu, beliau berkata :
هَذَ الْيَوْمُ لَنَا عِيْد وَغَدًا لَنَا عِيْد وَكُلُّ يَوْمٍ لَا نَعْصِيْ
اللهَ تَعَالَى فِيْهِ فَهُوَ لَنَا عِيْد
Hari ini bagi kami adalah ied, hari esok pun bagi kami
adalah ied, dan semua hari yang kami tidak bermaksiat kepada Allah di dalamnya
maka itulah hari ied bagi kami.
Kemenangan itu milik mereka yang terhindar dari
maksiat.....
Kisah
Habib Alwi bin Segaf Assegaf, seorang ulama dari Pasuruan, patut untuk kita
teladani di setiap hari raya. Dahulu beliau dikenal gemar membelikan pakaian
baru kepada fuqara dan masakin di sekitarnya pada hari raya. Suatu kali beliau
hendak berangkat melaksanakan shalat ied dengan mengenakan pakaian baru.
Tiba-tiba datang seorang miskin yang mengeluh karena belum memiliki pakaian
baru. Mendengar itu, Habib Alwi pulang untuk berganti pakaian. Beliau
menyerahkan pakaian barunya kepada si miskin tadi dan berangkat ke masjid
dengan pakaian lama.
Begitulah Islam mengajarkan kita untuk merayakan
kemenangan, dan Itulah hari ied sebenarnya, Hari dimana ketaatan kita bertambah
dan hari ketika kita terhindar dari maksiat.
Tahukah anda, bagaimana Rasulullah mengungkapkan rasa
syukur kepada Tuhannya.
Beliau tidak merayakannya dengan berpesta-pora. Tidak pula
dengan memakai pakaian indah, atau kendaraan yang mewah.
Rasulullah SAW mengungkapkan syukurnya dengan menghabiskan
malam dengan beribadah sampai kedua kaki beliau bengkak. Perbuatan ini membuat
haru Istrinya, Sayidatuna Aisyah sehingga Sayidah Aisyah berkata :
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتَصْنَعُ هَذَا وَقَدْ غُفِرَ
لَكَ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِكَ وَمَا تَأَخَّرَ
Wahai Rasulullah, kenapakan engkau
melakukan ini ? Bukankah Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan
yang akan datang ?
Lalu apakah jawaban Rasulullah ?
يَا عَائِشَةُ أَفَلاَ أَكُونُ عَبْدًا
شَكُورًا
Wahai `Aisyah, apakah aku tidak menjadi
hamba yang bersyukur ?
Apakah aku tidak menjadi hamba yang bersyukur.....
Begitulah seharusnya kita mengungkapkan rasa syukur
kita,
begitulah seharusnya kita mengungkapkan kegembiraan
atas segala nikmat yang Allah berikan pada kita.
Dan begitulah seharusnya kita menyikapi Ied kita. Boleh
saja kita berpakaian bagus, boleh saja kita memakan makanan
yang ledzat, tetapi semua itu janganlah menghalangi kita untuk meningkatkan
ketaatan, dan menjauhkan diri dari segala kemaksiatan.
Karena banyak dari kita yang telah lupa
makna ied yang sebenarnya. Bukanlah baju indah kita yang menandakan kemenangan
kita, bukan pula makanan yang lezat, tetapi ied yang sebenarnya adalah :
كُلُّ يَوْمٍ لَا نَعْصِيْ اللهَ تَعَالَى فِيْهِ فَهُوَ لَنَا عِيْد
Setiap hari yang kami tidak bermaksiat kepada Allah di
dalamnya maka itulah hari ied bagi kami.
Semoga kita dijadikan orang-orang yang selalu
bersyukur dan mengagungkan Allah SWT, dan semoga kita dijauhkan dari mereka yang
selalu lalai untuk mengingat-Nya. Aamiin
إِنَّ أَحْسَنَ الْكَلَام, وَأَبْلَغَ النِّظَام, كَلَامُ اللهِ الْمَلِكِ
الْعَلَّام. وَاللهً سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى يَقُوْل وَبِقَوْلِهَ يَهْتَدِي الْمُهْتَدُوْن
{ وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ},
وَقَالَ عَزَّ منْ قَائِل عَلِيْم {فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ
بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ }. أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيْم {شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ
وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ
فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ
أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ
وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ}
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم لِيْ وَلَكُمْ
وَلِوَالِدَيَّ وَلِوَالِدِيْكُمْ وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْن فَاسْتَغْفِرُوْه إِنَّهُ
هُوَ الْغَفُوْرُ الْرَحِيْم
الخطبة الثانية
الله اكبر ( ( 7 x
لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ، اَللهُ اَكْبَرْ
وَلِلَّهِ الْحَمْدُ، اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ
اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. لَااِلَهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ
عَبْدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْاَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَااِلَهَ اِلَّااللهُ
وَلَا نَعْبُدُ اِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنِ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ.
اَلْحَمْدُ لِلهِ اللَّذِيْ مَنَّ عَلَيْنَا بِالدِّيْنِ
الْقَوِيْم, وَهَدَانَا إِلَى الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْم, وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلَهَ
إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهْ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهْ, اَلنَّبِيُّ الْكَرِيْم, اَلرَّؤُوْفُ الرَّحِيْم, اَللّهُمَّ صَلِّ
وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ حَقَّ قَدْرِهِ
وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْم.
أَمَّا بَعْدُ, فَيَااَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ
اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَ اَنْتُم
مُسْلِمُوْنَ
عِبَادَ الله .. اِعْلَمُوْا اَنَّهُ لَا أَنْفَعَ لِلْإِنْسَانِ فِيْ
هَذَا الزَّمَانِ مِنْ ثَلَاثِ خِصَال : اَلصَّدَقَةِ السِّرِّ وَالْإِجْهَارْ, وَالْاِسْتِغْفَارِ
آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهِارْ, وَكَثْرَةِ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ
الْمُخْتَارْ . فَالصَّلَاةُ عَلَيْهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم مِنْ أَعْظَمِ
الْقُرُبَاتِ وَأَفْضَلِ الطَّاعَاتِ وَمِنْ أَقْرَبِ الطُّرُقِ الْمُوْصِلَةِ إِلَى
رَبِّ الْبَرِيِّات. فَقَدْ أَمَرَكُمُ اللهُ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى بِأَمْرٍ بَدَأَ
فِيْهِ بِنَفْسِهْ وَثَنَّى بِمَلَائِكَتِهِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهْ, وَثَلَّثَ
بِكُمْ يَا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ مِن بَرِيَّة جِنِّه وَإِنْسِه , فَقَالَ مُخْبِرًا
وَآمِرًا عَلِيْمَا : {
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا }.
اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى إِمَامِ
الْمُوَحِّدِيْن, وعَلَمِ الْمُهْتَدِيْن, وَقَائِدِ الْغُرِّ الْمُحَجِّلِيْن, سَيِّدِنَا
وَمَوْلَانَا حَبِيِبِ اللهِ وَرَسُوْلِهْ,
وَأَمِيْنِهِ عَلَى وَحْيِهِ وَتَنْزِيْلِهْ, أَبِي الْقَاسِم سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ
بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ بْنِ هَاشِم, وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ
النَاصِرِيْنِ لِشَرِيْعَتِهْ, وَالْمُهْتَدِيْنَ بِهَدْيِهْ, المُتَّبِعِينَ لِسُنَّتِهْ.
وَعَلَى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْن.
وَرَضِيَ اللهُ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
عَنْ خُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْن, الأَئِمَّةِ الْمُهْتَدِيْن سَادَاتِنَا ذَوِي الْقَدْرِ
الْجَلِيّْ, أَبِيْ بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِيّ, وَعَنْ أَصْحَابِ رَسُوْلِ
اللهِ أَجْمَعِيْن. وَأَزْوَاجِهِ الطَّاهِرِيْن, أُمَّهَاتِ الْمُؤْمِنِيْن, وَأَهْلِ
بَيْتِهِ الطِّيِّبِيِنَ الطِّاهِرِيْن
اَللّهُمَّ اجْعَلْنَا بِتَذْكِيْرِكَ
مُنْتَفِعِيْن, وَلِكِتَابِكَ وَسُنَّةِ رَسُوْلِكَ مُتَّبِعِيْن, وَعَلَى طَاعَتِكَ
مُجْتَمِعِيْن, وَتَوَفَّنَا مُسْلِمِين, وَأَلْحِقْنَا بِالصَّالِحِيْن.
اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ وُلَاتَنَا وَأُمَرَاءَنَا
وَكُلَّ مَنْ وَلَّيْتَهُ شَيْئًا مِنْ أُمُوْرِنَا وَأُمُوْرِ الْمُسْلِمِيْن, اَللّهُمَّ
اسْتُرْ عَوْرَاتِنَا, وَآمِنْ رَوْعَاتِنَا, وَعَزِّزْ أَمْطَارَنَا, وَأَرْخِصْ
أَسْعَارَنَا, وَاشْفِ مَرْضَانَا, وَعَافِ مُبْتَلَانَا, وَارْحَمْ مَوْتَانَا, وَأَصْلِحْ
أَحْيَانَا, يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْن. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمؤْمِنِيِنَ وَالْمُؤْمِنَات,
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَات, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات, إِنَّكَ
قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَات
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَة
وَفِي الْاَخِرَةِ حَسَنَة وَقِنَا عَذَابَ النَّار
عِبَادَ الله , {إِنَّ اللَّهَ
يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ } وَاذْكُرُوْا
اللهَ الْعَظِيْم يَذْكُرْكُمْ . وَاشْكُرُوا لَهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ, وَاسْتَغْفِرُوْهُ
يَغْفِرْلَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
0 komentar:
Posting Komentar
Silakan Komentar Dengan Kata-Kata Yang Sopan Dan Baik.!